Sahabat

Bismillahirahmani rahim...

Sahabat, merupakan istilah yang sudah tidak mengherankan bagi mereka generasi muda. Sahabat merupakan orang yang bisa disebut ia yang sangat dekat dengan kita baik itu laki-laki maupun perempuan. Sahabat merupakan salah satu faktor pembuat kenangan di masa tua, pengalaman di masa muda yang begitu berkesan bersama sahabat-sahabat dulu merupakan kenangan yang indah dan sulit dilupakan. Berbagai peristiwa yang dijalani setiap hari membuat kita semakin akrab, saling mengerti dan menyayangi.

Namun tak semua pengalaman itu memberikan kesan yang baik, kadang juga kesan yang buruk pun ikut membekas. Tak semua perkenalan menghasilkan sesuatu yang mengindahkan bagi kita. Terkadang kita bertemu dengan orang yang kita kurang suka dari sikapnya, cara berbicaranya, ataupun karena dia kasar kepada kita. Tak semua pengalaman di masa muda memberikan kesan yang baik, kadang kita menemui sebuah pengalaman yang buruk yang mengakibatkan kita menjadi takut atau jera dalam menghadapi sesuatu. Pergaulan yang kurang terarah akan berdampak pada sikap dan kebiasaan kita, dan akhirnya berujung kepada kehancuran.

Sahabat yang kurang terjaga akan menjerumuskan kita kepada arah yang tidak benar. Sahabat yang bagaimanakah yang baik itu? Apakah sahabat yang suka menemani ketika kita ingin curhat? Apakah sahabat yang suka ada ketika kita sedih? Mungkin itu benar, tapi yang lebih tepat teman yang baik adalah bisa diibaratkan seperti ini. Ketika kita sedang berjalan di suatu tempat yang berkabut dan sama sekali kita tidak mengetahuinya, tak disangka di depan kita terdapat jurang yang terjal, dan kita tidak melihat. Tapi, disana ada sahabat kita, apa yang akan dia lakukan? Ternyata sahabat itu, memperingati dan menarik kita. Ya, seperti itulah contoh sahabat yang baik.

Jadi sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan kita disaat kita salah, dan mencoba merangkul kita untuk kembali ke jalan yang benar. Oleh karena itu, lebih baik kita bersahabat dengan orang yang baik dan soleh. Mengapa? Karena bila kita bergabung dengan suatau lingkungan, secara tidak sadar kita terbawa oleh sikap dan prilaku lingkungan tersebut. Selain itu bila kita bersahabat dengan orang yang saleh kita akan selalu di doakan, saling menjaga dan membatu. Karena sesama Muslim itu saudara, selagi dia mengatakan ”la ilaha illallah” kata Rosul SAW, ia saudara kita.

Selain perkenalan, kita juga harus menjaga hubungan, keharmonisan dan sikap kita terhadap orang lain. Menjaga hubungan ini sangat penting, karena dalam Islam ada hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama mahluk. Dalam hubungan dengan mahluk kita harus menjaga hubungan silaturahmi, haram hukumnya apabila kita memutuskan hubungan itu. Oleh karena itu, bersikaplah baik, lemah lembut, ramah dan pemaaf.

3. Ali 'Imran

159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Suatu golongan atau kelompok akan mengalami kehancuran apabila tidak terjalin ukhuwah yang erat antara anggotanya, kurangnya kepercayaan, adanya persaingan yang kotor, semua itu hanya akan berakhir pada kehancuran. Mengapa sampai terjadi yang namanya ’adu domba’? Itu karena kurangnya hubungan antar sesama anggota, kurangnya kepercayaan, dan akhirnya perpecahan pun terjadi. Begitu pentingnya arti sebuah persahabatan, jangan sampai kita nodai dengan hawa nafsu semata, jaga eratlah tali persahabatan kita.

49. Al Hujuraat

13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Allah itu menciptakan mahluk berbeda-beda, berbangsa-bangsa, bersuku-suku, tidak lain agar kita saling mengenal. Oleh karena itu setiap orang mempunyai sikap yang berbeda-beda. Maka, berhati-hatilah kita terhadap sikap kita, karena menurut kita itu baik, tapi belum tentu menurut orang lain itu baik. ”Kita hidup bukan untuk masa lalu ataupun masa depan, melainkan untuk hari ini”, maka jagalah hari ini karena kita hidup hari ini, bukan kemarin ataupun besok. Begitu juga teman kita, haruslah jaga baik-baik hubungan diantara kita bersama, karena 100 teman itu masih sedikit di banding 1 musuh itu sudah banyak. Marilah bersama-sama kita tingkatkan hubungan persahabatan kita, untuk menciptakan suatu negeri yang damai dan penuh dengan senyuman. Sangat indah sekali bila kita berkumpul dengan sahabat-sahabat, saling berbagi, canda tawa, tolong menolong. Coba kita berhenti, dan berpikir, coba rasakan dengan hati, bila kita melihat potret bersama sahabat-sahabat sedang tertawa bersama, apa yang anda rasakan? Lihat kembali, potret disaat bersama-sama di tempat wisata, potret sedang jalan-jalan, apa yang kita rasakan? Tegakah kita ingin menghancurkan semua itu? Saya yakin, bukanlah kita ingin menghancurkan melainkan menambah rasa rindu kita untuk mengulang kembali bersama-sama masa itu. Dengarkanlah suara hati kita, jujurlah pada hati kita sendiri, dan eratkanlah tali persahabatan kita, jangan sampai terputus akibat keinginan kita semata.

Komentar

  1. Ali 'Imran - 159, saya tidak bisa nyangkal apa2 lagi, Astaghfirullaha'adzim,

    (lalu diam beberapa minutes, sampai sadar bahwa saya masih hidup)

    terima kasih telah ingatkan orang yang lupa...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

AL ILMU NUURUN WAL JAHLU DHORUUN!!!

ALL ABOUT SKRIPSWEET! :)

Tanya Kenapa???